Rabu, 21 November 2012

Peran wanita terhadap keberhasilan keluarga


Dalam sejarah manusia telah banyak lelaki ternama yang harus jatuh disebabkan karena wanita, entah jatuh dari takhta, jabatan, kepercayaan maupun kekuatan lainnya. Awal sejarah kehidupan manusai telah menandai persitiwa jatuhnya Nabi Adam dari tempat kenikmatan syurga akibat rayuan Hawa (sang istri) untuk memakan buah khuldi yang telah dilarang oleh Allah swt.

Kisah lain yaitu Fir’aun yang membebaskan nabi musa untuk hidup di Istanahnya meskipun Fir’aun tau kalau bakal ada dari bani israil yang akan menhancurkan kekuasaannya berdasarkan keterangan peramal terhebat pada daktu itu. Karena ramalan tersebut, fir’aun membatai habis seluruh anak laki-laki dari keturunan bani israail kecuali musa karena pintah Asia (Istri Fir’aun) untuk tetap merawat musa di istanahnya. Masih karena kekuatan perempuan, sebuah kisah yang dalam film dan cerita rakyat terkenal seperti sosok Samsons and Delila, atau dalam fersi Indonesiaanya dikenal sebagai Samson dan Dahliah. Dalam kisahnya dikabarkan bahwa Samson adalah manusia tersakti dan tidak pernah terkalahkan sampai pada akhirnya ia kalah oleh rayuan seorang wanita yaitu Dahlia yang tidak sadar telah membuat kesaktian Samson hilang. Bukan karena dahliah menginginkan Samson menjadi tidak sakti tetapi ia telah diperdaya oleh lawan yang mengetahui titik telemah Samson yang hanya bisa dilakukan oleh dahlia kekasihnya. Oleh karena itu untuk memperdaya lelaki biasanya terdapat pada perempuan yang mengikat hatinya.
Satu lagi contoh yang heboh di negeri ini yaitu berita Antasari Azhar sebagai tokoh nasional (dalam opini publik) juga harus tunduk pada hukum karena perempuan. Beliau dikabarkan telah terbakar amarahnya karena kekasihnya terlibat cinta segitiga dengan lelaki lain sehingga tega menghabisi pesaingnya tersebut. Entah ini adalah pengalihan isu publik untuk menutupi kekurangan penguasa yang lagi banyak terseret kasus atau mungkin penjatuhan Antasari Azhar karena karena tidak banyak pemimpin yang menyukai orang jujur di Negeri ini, atau mungkin motif lain tetapi yang yang lebih mendominasi alasan dari peristiwa ini adalah beliau jatuh melalui perempuan yang telah memperdaya jiwa raganya. Yah, mungkin untuk menjatuhkan Antasari Azhar adalah dengan cara menjebaknya dengan kehadiran sosok wanita yang dicintainya yang juga berperan besar untuk menjatuhkannya.
Dapat juga kita lihat pada versi lain yaitu dalam menjalani proses pendidikan, beberapa orang yang harus berhenti di tengah jalan karena suatu cakra penghalang untuk menuju penyelesaian dan itu adalah cinta terhadap lawan jenis yang berlebihan. Hal ini dapat kita lihat pada film Avatar dalam kisah the legend of ang juga harus berkali-kali gagal dalam mencapai tingkat tertinggi untuk menyelesaikan ujian beladirinya karena selalu teringan oleh temannya Katara. Berbagai jenis tantangan dilaluinya dengan mudah dan lancar, mulai tantangan pertamanya untuk menghilangkan cakra kesombongan sampai tingkatan keenam yaitu menghilangkan cakra keraguan dalam menghadapi seluruh rintangan yang menghadang dapat dilaluinya dengan lancar hingga cakra ketujuh yang harus berulang kali dilaluinya karena melupakan seorang wanita yang dicitainya adalah hal yang tersulit dilupakan, apalagi wanita tersebut adalah teman seperjuangannya yang sangat perhatian dan pegertian terhadapnya. Dengan demikian, siapapun seorang lelaki, baik seorang tokoh besar yang dikisahkan secara fiktif maupun kisah nyata di dunia ini akan selalu jatuh pada tekanan rasa yang telah membelenggu hidupnya. Siapapun akan sulit terlepas dari tekanan rasa oleh seseorang terhadap wanita dan sebaliknya. Tidak sedikit yang patah hati lalu bunuh diri, baik dilakukan oleh lelaki maupun perempuan karena belenggu rasa.
Betapa banyak play boy yang harus membuang banyak waktu untuk melampiaskan harsat bercintanya, menjatuhkan harga dirinya demi beberapa wanita yang disangkanya menguntungkan. Diantara mereka ada yang harus berkelahi untuk mendapatkan sosok wanita pilihannya, mempertarungkan keyakinan, nyawah, hatra, budaya, maupun keluarga sehingga tidak sedikit diantara mereka yang menamai dirinya pejuang cinta harus tunduk dengan nasib yang kurang menguntungkan, betapa banyak diantara orang yang harus menanggung hukuman dan menerima kenyataan yang memalukan karena ulah yang mereka lakukan.
Saya pun tidak lepas mendapat pengaruh dari sosok seorang wanita, mulai dari pengaruh baiknya maupun dampak negatifnya karena yang pasti adalah bahwa seorang wanita banyak memberikan warna dalam hiduku.
Keputusan banyak lahir dari seorang wanita terhadap lelakinya meskipun secara simbolis lelaki itulah yang menduduki pimpinan dan berhak mentukan putusan. Bukan berarti harus menyalahkan pihak perempuan akan aksinya terhadap lelaki atau sebaliknya yaitu menyalahkan lelaki karena aksinya terhadap perempuan tetapi semuanya akan dikembalikan pada hukum sebab akibat yang menurut teori ketika ada aksi maka akan ada reaksi.
Kita telah diberikan banyak gambaran seperti yang telah dipaparkan di atas, bahkan masih banyak lagi kisah lainnya yang tidak sempat diceritakan dalam tulisan ini tetapi ini dianggap telah mewakili semuaya. Dengan demikian, kita dapat menarik kesimpulan bahwa pada dasarnya yang paling tepat dilakukan adalah Menempatkan Sesuatu pada Tempatnya.
Kisah Nabi Adam dan Hawa seolah ingin mengingatkan kita betapa perempuan itu memiliki nafsu satu berbanding Sembilan sehingga butuh kesabaran penuh dan perjuangan super power untuk membatasi kebutuhan-kebutuhannya yang secara kasar mata sangat baik tetapi secara hakikat justru membawa mudarat. Kisah Nabi Musa dan Fir’aun yang juga melibatkan permpuan yaitu Asia juga memberiakan isyarat lain yakni, cinta dan sayang seorang wanita terhadap miliknya, baik berupa harta, tahta dan anak itu sangat tinggi sehingga ketika ketika batin kita terikat cinta oleh seorang wanita maka apapun yang dipintah seorang pujaan hati akan kita kabulkan meskipun akan membahayakan diri kita.
Aturan-aturan pola hidup telah ada dan dipelihara dari generasi kegerasi itu memiliki kekuatan spiritual dan mengandung pesan yang baik untuk dijadikan pedoman hidup, salah satunya ialah budaya siri’ na pace yang merupakan pesan adat dan seharusnya menjadi pedoman dalam kehidupan ini. Yang paling pertama dan utama untuk dijadikan pedoman adalah Al-Qur’an dan Al-Hadist yang wajib bagi orang muslim dan juga banyak di adopsi oleh non muslim yang mengharapkan kebaikan. Dengan demikian segala sesuatunya akan berjalan dengan baik.

1 komentar: